Pasca mendapatkan pengesahan dari PSSI, kubu Muhamad Nur tampaknya mulai menyusun langkah-langkah strategis untuk persiapan menghadapi kompetisi musim depan yang rencananya bergulir 9 Oktober mendatang. Sayang, hingga kemarin M. Nur sendiri belum bisa dikonfirmasi.
Persiapan demi persiapan tersebut lebih dipercayakan kepada Lucky Acub Zaenal yang selama ini ikut mendampingi M. Nur. Pria yang akrab disapa Ikul ini pun telah menyusun program persiapan tim Singo Edan untuk menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/2012.
‘’Untuk tim Arema ya tim itu (tim yang selama ini dibentuk oleh manajemen Arema dibawah kendali Rendra Kresna, Red), kita tinggal lanjutkan supaya tidak muncul permasalahan lagi, karena kita ingin terjadi perpecahan kalau sampai bentuk tim baru lagi,’’ ungkap Lucky kepada Malang Post di rumahnya, kemarin sore.
Pria kelahiran 9 Desember 1960 ini mengaku selalu berkomunikasi dengan pemain Arema. Menurutnya, ada atau tidak ada persoalan dualisme kepengurusan Arema, dirinya selalu menjalin komunikasi dengan pemain. ‘’Tugas pemain ya bermain sepakbola, hanya fokus urusan sepakbola,’’ katanya.
Perihal komposisi manajemen atau direksi Arema, Lucky masih memilih tertutup. Meski diakuinya tidak ada perubahan di organisasi Arema.
‘’Saya tidak otak-atik organisasi, tidak ada yang berubah, dan tidak ada jual beli saham, jadi komposisi sama seperti yang dulu,’’ jelas Lucky belum secara detail menyebutkan susunan pengurusnya.
Pastinya, pria dengan nama lengkap Lucky Adriana Zaenal ini mengaku memiliki tim kerja atau lebih tepatnya ‘tim sukses’ yang bakal menyiapkan segalanya. Lucky berharap persoalan yang terjadi di Arema ini bisa berakhir dengan happy ending atau dengan akhir yang menyenangkan.
‘’Kita bisa menikmatinya bersama-sama, dan yang jelas tidak ada istilah Arema ini milik Muhamad Nur, saya tidak pernah mengatakan itu, yang ada itu pengelola Arema. Ya, alangkah indahnya kalau semua bisa berjalan beriringan,’’ sebut pendiri Arema ini belum mau membeberkan agenda atau langkah-langkah tim kerjanya itu.
Secara global, Lucky mengaku dirinya kini lebih konsen kepada marketing dan promotion klub sepakbola. Khususnya untuk marketing dan promotion tim Arema, yang menurut pengakuannya telah dilakukan penelitian cukup panjang, yaitu selama satu tahun terakhir ini.
‘’Marketing dan promotion itu dua hal yang sangat vital dalam bisnis sepakbola, secara pribadi dan tim kerja kita konsen kesitu. Kita akan bicara panjang lebar saat tim ini sudah running (mulai bergerak, Red),’’ yakin Lucky mengaku dirinya tak semata-mata menerapkan konsep marketing dan promotion ini dari luar negeri.
Menurutnya konsep bisnis dari luar negeri tidak semuanya bisa diterapkan di Indonesia. Harus ada kombinasi atau modifikasi dari konsep luar negeri tersebut. ‘’Kalau konsep ini sudah jadi, bisa juga dipakai semua klub,’’ pungkas putra almarhum Mayjen TNI (Purn) Acub Zaenal ini. (bua/malangpost)
Persiapan demi persiapan tersebut lebih dipercayakan kepada Lucky Acub Zaenal yang selama ini ikut mendampingi M. Nur. Pria yang akrab disapa Ikul ini pun telah menyusun program persiapan tim Singo Edan untuk menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/2012.
‘’Untuk tim Arema ya tim itu (tim yang selama ini dibentuk oleh manajemen Arema dibawah kendali Rendra Kresna, Red), kita tinggal lanjutkan supaya tidak muncul permasalahan lagi, karena kita ingin terjadi perpecahan kalau sampai bentuk tim baru lagi,’’ ungkap Lucky kepada Malang Post di rumahnya, kemarin sore.
Pria kelahiran 9 Desember 1960 ini mengaku selalu berkomunikasi dengan pemain Arema. Menurutnya, ada atau tidak ada persoalan dualisme kepengurusan Arema, dirinya selalu menjalin komunikasi dengan pemain. ‘’Tugas pemain ya bermain sepakbola, hanya fokus urusan sepakbola,’’ katanya.
Perihal komposisi manajemen atau direksi Arema, Lucky masih memilih tertutup. Meski diakuinya tidak ada perubahan di organisasi Arema.
‘’Saya tidak otak-atik organisasi, tidak ada yang berubah, dan tidak ada jual beli saham, jadi komposisi sama seperti yang dulu,’’ jelas Lucky belum secara detail menyebutkan susunan pengurusnya.
Pastinya, pria dengan nama lengkap Lucky Adriana Zaenal ini mengaku memiliki tim kerja atau lebih tepatnya ‘tim sukses’ yang bakal menyiapkan segalanya. Lucky berharap persoalan yang terjadi di Arema ini bisa berakhir dengan happy ending atau dengan akhir yang menyenangkan.
‘’Kita bisa menikmatinya bersama-sama, dan yang jelas tidak ada istilah Arema ini milik Muhamad Nur, saya tidak pernah mengatakan itu, yang ada itu pengelola Arema. Ya, alangkah indahnya kalau semua bisa berjalan beriringan,’’ sebut pendiri Arema ini belum mau membeberkan agenda atau langkah-langkah tim kerjanya itu.
Secara global, Lucky mengaku dirinya kini lebih konsen kepada marketing dan promotion klub sepakbola. Khususnya untuk marketing dan promotion tim Arema, yang menurut pengakuannya telah dilakukan penelitian cukup panjang, yaitu selama satu tahun terakhir ini.
‘’Marketing dan promotion itu dua hal yang sangat vital dalam bisnis sepakbola, secara pribadi dan tim kerja kita konsen kesitu. Kita akan bicara panjang lebar saat tim ini sudah running (mulai bergerak, Red),’’ yakin Lucky mengaku dirinya tak semata-mata menerapkan konsep marketing dan promotion ini dari luar negeri.
Menurutnya konsep bisnis dari luar negeri tidak semuanya bisa diterapkan di Indonesia. Harus ada kombinasi atau modifikasi dari konsep luar negeri tersebut. ‘’Kalau konsep ini sudah jadi, bisa juga dipakai semua klub,’’ pungkas putra almarhum Mayjen TNI (Purn) Acub Zaenal ini. (bua/malangpost)
0 komentar:
Posting Komentar